Skip to main content

Posts

[Cerita Pendek] Bunga Beracun

This summary is not available. Please click here to view the post.
Recent posts

[Cerita Mini] Lautan Putih

Suara burung nyaring terdengar di telinga. Matahari perlahan-lahan naik, menghasilkan warna kuning cerah di langit sebelah timur. Bunga-bunga daisy bermekaran dengan sempurna, menunjukkan mahkotanya yang berwarna putih, diselimuti embun pagi yang lembut.  Kupu-kupu dan lebah melakukan penyerbukan dengan senang hati. Manusia yang merawat berharap bunga-bunga ini akan memenuhi tanahnya lebih dari ini, menciptakan lautan putih dengan bintik-bintik kuning yang lebih luas. Sekarang, hal itu mustahil untuk diwujudkan.  Udara diselimuti oleh suara baling-baling. Sesuatu jatuh dari langit, menghancurkan semua yang ada di bawahnya, menghasilkan suara dentuman yang keras.  Tanah dan abu bercampur menjadi satu. Tidak ada tanda-tanda kehidupan.  Lautan putih yang diidam-idamkan sirna dalam sekejap.

[Cerita Mini] Hujan

Pukul 16:00, tanggal 13 November, langit berwarna abu-abu. Suara gemuruh terdengar. Angin berhembus cukup kencang.  Aku mengadahkan kepalaku, menikmati hembusan angin dingin yang tidak hadir di bulan-bulan kemarau diantara orang-orang yang berlalu-lalang. Mungkin orang-orang melihatku aneh, tapi aku tidak peduli.  Aku lanjut berjalan dan masuk ke dalam restoran fast food. Setelah memesan ayam, nasi, dan sup, aku duduk di dekat jendela. Saat aku akan menyuapkan sup ke dalam mulut, hujan tiba-tiba turun. Hujan yang deras.  Aku melihat ke arah luar, melihat seorang wanita tua dan anak kecil yang berlarian ke arah jendela dan secara tidak langsung ke arahku. Mereka duduk, berteduh dengan dua karung besar di sisi kanan dan kiri mereka. Aku melihat mereka dari belakang dan termenung. Aku lanjut memakan makananku sampai habis.  Setelah selesai, aku membuang sampah-sampah di atas mejaku ke dalam tempat sampah yang telah disediakan. Aku berjalan menuju kasir, meme...

[Cerita Mini] Peri di Halaman

Aku mengambil sandal yang ada di rak sepatu, memakainya, dan berjalan menuju halaman rumah sambil membawa ponsel.  Akhir-akhir ini, setiap pagi di hari libur, aku suka memotret tumbuhan-tumbuhan yang ada di halaman rumahku. Walaupun kecil, halaman rumahku memiliki banyak tumbuhan. Bunga mawar, bunga bougenville, bunga kembang sepatu, bunga kamboja, dan bunga-bunga kecil lain yang tidak kuketahui namanya. Bunga-bunga itu tidak ditanam di pot, melainkan langsung ditanam di tanah. Penempatan setiap bunga dibuat rapi di depan teras rumah dan saling bersebelahan. Di sisi kanan, terdapat rak pot yang ditumbuhi oleh tanaman-tanaman daun, seperti pohon beringin, bonsai, lidah mertua, dan lain-lain. Di seberang rak pot, terdapat pot-pot besar untuk tumbuhan yang ukurannya juga besar, seperti monstera, kuping gajah, dan aglaonema. Di tengah halaman, terdapat jalan berbatu. Di kanan-kiri jalan berbatu, tumbuhan-tumbuhan lain juga tumbuh, seperti daun clover, bunga petunia, dan bun...

[Cerita Mini] Pelindung

Di Kabupaten A, lahan hijau masih mendominasi. Banyak perusahaan dan pengusaha yang ingin membeli lahan hijau tersebut untuk pembangunan, seperti ruko. Biasanya, akan dilakukan penebangan atau pembakaran lahan.  Ferrel, yang belum mendapatkan pekerjaan, nekat menerima tawaran sebagai pembakar lahan. Awalnya, salah satu temannya menawarkannya untuk "bekerja" membakar lahan 20 hektar untuk perusahaan Y. Awalnya, Ferrel menolak. Ketika tahu bayarannya, Ferrel langsung menerima.  Dosa, sih . Tapi, aku butuh uang , batin Ferrel.  Ferrel sudah mencari pekerjaan disana-sini. Tapi, dia belum mendapatkan pekerjaan apapun. Dia berusaha membuka usaha sampingan yang belum berjalan dengan baik. Karena butuh uang untuk dirinya sendiri, Ferrel menerima tawaran yang sebenarnya tidak baik tersebut.  Reihan, yang menawarkannya untuk melakukan "pekerjaan" ini muncul dihadapannya.  "Lo ga takut api, 'kan?" tanya Reihan dengan nada bercanda.  "Ya, engga l...

[Cerita Mini] Daun

Suara kendaraan lumayan memekakan telinga. Asap yang dihasilkan mengganggu pemandangan dan penciumanku. Panas matahari yang terik tidak tertahankan. Tapi, aku terus berjalan dengan kaki telanjang sambil memungut sampah yang ada di sisi-sisi jalan. Sampah-sampah itu aku masukkan ke dalam karung besar yang kuseret dengan tangan kecilku. Berat memang, tapi mau bagaimana lagi.  Jalan yang kutapaki bukan terbuat dari aspal. Hanya tanah kering yang membuat telapak kaki kecoklatan. Di daerah ini, memang tidak ada fasilitas yang bagus untuk pejalan kaki. Di tanah-tanah kering itu, terdapat warung-warung kecil yang menjual makanan dan minuman. Wangi makanannya tercium, membuat perutku yang sudah tidak diberi makan lima hari bergemuruh keras. Aku melihat sebentar, lalu memalingkan mukaku ke depan.  Banyak sampah yang sudah kukumpulkan. Sampah memang selalu ada setiap hari. Aku ingin beristirahat sebentar, tapi bingung harus beristirahat dimana. Istirahat di pinggir jalan ter...

[Cerita Mini] Menganggur Sementara

Akhirnya, hari ini, aku sudah wisuda. Orangtuaku jadi tidak perlu mengeluarkan uang kuliah untukku lagi. Walaupun aku tahu aku pasti akan tinggal di rumah orangtuaku terus (setidaknya sampai aku menemukan pasangan hidup dan keluar dari rumah orangtuaku), setidaknya pengeluaran orangtuaku berkurang.  Aku berniat mencari pekerjaan. Sekarang tidak perlu keluar rumah untuk melamar pekerjaan (tapi, tapi, keluar rumah untuk melamar pekerjaan masih ada dan terjadi di zaman sekarang). Cukup buka aplikasi media sosial untuk mencari info lowongan di akun-akun tertentu dan aplikasi khusus mencari kerja. Aku belum pernah mengikuti magang saat kuliah karena terus ditolak. Tapi, aku mengikuti kegiatan organisasi jurusan dan organisasi kegiatan mahasiswa (seperti ekstrakurikuler kalau di SMP dan SMA). Yang kutahu, pengalaman organisasi adalah nilai tambah saat melamar pekerjaan. Aku ingin mendaftarkan diri di suatu bidang pekerjaan impianku. Tapi, kualifikasinya sangat banyak. Aku bel...